Tujuh Siswa SMK Muhammadiyah Ponorogo Kesurupan
Sebanyak 7 siswi SMK Muhammadiyah 1 Ponorogo(Muhipo) yang ada di JL Intan Gandini, Kota Ponorogo kesurupanmassal, Selasa (18/11/2014).
Diduga, para siswi itu kesurupan massal lantaran kecapekan dan pikiran kosong usai mengikuti perkemahan di kawasan pegunungan di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogosebelumnya.
Awalnya, seorang siswi yang mengikuti pelajaran tiba-tiba suaranya mengerang histeris. Tak berselang lama suasana belajar yang tenang menjadi tegang dan mencekam.
Seketika itu, sejumlah siswa berusaha menolong korban kesurupanuntuk dibawa ke musala sekolah setempat.
Namun tak berselang lama, rekan-rekannya lainnya ikut mengerang dan teriak histeris hingga berjumlah 7 siswi yang diduga mengalami kesurupanitu.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, SMK Muhammadiyah1 Ponorogo, Handoko mengatakan sebelum terjadi kesurupanyang menimpa ketujuh siswinya itu, para siswa dan siswi di sekolahnya itu menggelar acara perkemahan di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo.
Menurutnya kesurupan massal itu diduga karena para siswi dalam kondisi capek, kelelahan dan pikirannya kosong saat mengikuti mata pelajaran.
"Kemungkinan anak-anak (para siswi) capek karena Minggu kemarin berkemah di Pudak. Karena capek dan pikiran kosong membuat mereka histeris semua. Kami berupaya mengobati mereka dengan mendatangkan seorang ustadz," terangnya kepada Surya, Selasa (18/11/2014).
Namun demikian, Handoko tak berani memastikan jika para siswa yang menjerit-jerit di dalam ruang kelas hingga dibawa ke musala sekolah itu, sebagai korban kesurupan massal.
Namun, pihak sekolah meminta bantuan seorang ustadz untuk berusaha memberikan pengobatan dan menyadarkan para siswi yang kesurupanitu hingga akhirnya berangsur membaik dan suasana di sekolah kembali normal.
"Dengan cara dirukyah para siswa yang kesurupanbisa sadar. Proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan normal kembali," ungkapnya.
Sementara salah seorang guru agama, SMK Muhammadiyah1 Ponorogo, Akhmad Murod mengaku saat para siswi kesurupanproses belajar mengajar memang sempat terganggu.
Akan tetapi, saat semuanya sudah sadar dan sembuh, pihak sekolah memulangkan para siswa lebih awal dari biasanya.
"Kejadiannya tidak lama. Alhamdulillah tidak berlanjut. Makanya kami ambil kebijakan memulangkan para siswa lebih awal," pungkasnya.@ponxzhi
Sumber Berita : tribunnews.com
Post a Comment